Sabtu, 21 Februari 2009

Nur Amalinah

Nur Amalinah, atau biasa di panggil Lina, merupakan putri pertama dari pasangan H. Ali Koter dan Hj. Asmanih. Lahir di jakarta 10 maret 1989. Memiliki dua adik perempuan yang pertama bernama Yayah Hairiyah yang masih duduk di bangku sekolah Madrasah Aliyah Negeri 9 Jakarta Timur dan Lisa Kamilla yang masih belajar di Taman Kanak-kanak Kasih Ananda VI. Lina memulai pendidikannya di Taman Kanak-Kanak Kasih Ananda VI pada usia lima tahun, merupakan salah satu siswi yang tidak terlalu banyak bicara. Pada saat belajar di Taman Kanak-kanak pernah mengikuti lomba paduan suara Taman Kanak-kanak Tingkat DKI Jakarta, yang pada saat itu mendapatkan juara harapan III. Foto ini di ambil ketika lina berusia satu tahun, pada saat itu masih tinggal di pondok kopi di sebuah rumah kontrakan tiga kamar yang dimiliki kakeknya. Tumbuh dalam keluarga yang cukup disiplin dalam segala hal dan di bimbing cukup keras oleh kedua orang tuanya.







Setelah lulus
dari Taman Kanak-Kanak Kasih Ananda VI, lina melanjutkan sekolahnya di tingkat Sekolah Dasar yaitu di Sekolah Dasar Negeri 06 Pulogebang Cakung Jakarta Timur. Memiliki cukup banyak teman yang cocok dengan, namun hal ini tidak merubah sifatnya yang pendiam, pada saat duduk di bangku kelas 6 SD pernah mengikuti lomba MTQ kelompok tingkat kelurahan dan mendapat juara I, kemudian melanjutkan ke tingkat DKI hanya mendapat juara harapan III. Masa-masa di SD jarang di habiskan bersama teman-teman sebaya, kegiatan rutinnya hanya sekolah dan mengaji di siang sampai sore hari, kegiatan tambahan pada saat kelas empat SD, yaitu les Bahasa Inggris yang dijlankannya sampai ia duduk di kelas dua SLTP. Foto ini, foto ketika perpisahan SD di taman wisata cibubur puncak, dalam foto ini ada, dari sbelah kiri, ratih, intan, rini, ulan, lina, juwita, rahmat, ozi, bayu, dan hengki. Mereka teman-teman yang cukup dekat dengan lina pada masa Sekolah Dasar dulu.




Setelah itu linah melanjutkan pendidikannya di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama atau SLTP di SLTP Negeri 138 Jakarta T
imur, sekolah ini letaknya tidak jauh dari sekola dasar linah berasal. Pada awal memasuki SLTP linah dapat mengikuti pelajaran dengan dan bias bergaul dan menyesuaikan diri dengan cepat terhadap teman-teman barunya. Linah sempat ikut dalam Organisasi Intra Sekolah yang ada di sekolah ini, dia juga mengikuti ekskul-ekskul seperti PMR dan Basket di sekolahnya, linah juga sempat mendpatkan eringkat pertama di kelas dua pada waktu itu. Di kelas dua tingkat SLTP linah juga sempat menjalani operasi amandel yang cukup membuatnya merasa tidak nyaman karna harus menginap di rumah sakit selama dua malam. Foto di samping foto linah dengan sahabat baiknya sonia, sonia teman sebangku linah pada saat kelas III SLTP, saling membantu dalam belajar dan bergaul dalam kegiatan di sekolah.








Sekolah Menengah Atas Negeri 103 menjadi tingkat pendidikan terakhirnya sebelum memasuki perguruan tinggi. Tidak banyak prestasi yang diciptakan di SMA hanya sem
pat menjadi wakil panitia dalam menyusun buku tahunan angkatan 2006 di sekolahnya. Walaupun begitu, banyak yang ia dapatkan pada masa sekolahnya ini. Persahabatan, kebersamaan, kekompakan dalam menjalin suatu hubungan yang dapat diartikan seperti keluarga sudah ia dapatkan di sini, bahkan rasa sayang kepada seseorangpun telah ia rasakan di sini. Dua foto ini menceritakan kebersamaannya dengan teman-teman SMAnya foto pertama, lianh bersama dengan sahabatnya yang paling dekat sampai sekarang yaitu Revsla Aci Permestania yang kini menjadi salah satu mahasisiwi di Bina Sarana Informatika Jakarta. Foto kedua foto linah bersama beberapa sahabatnya, foto ini diambil ketika linah dan sahabat-sahabatnya ke puncak, mereka langsung dari sekolah tanpa ganti baju seragam, modal nekad yang sangat berkesan baginya.
Di foto ini ada dari sebelah kiri, fauzan, ardy, izam, febry, linah, aci, gerald, agung dan doni. “ di SMA saya merasa dapat keluarga baru, keluarga yang selalu ada di setiap suasana, keluarga yang mampu memeluk, ketika saya merasa kesepian, yang mampu mengembangkan senyum ketika saya dirundung kesedihan, keceriaan, kekompakan, dan kasih sayang sahabat-sahabat yang selalu saya rindukan, semua terlalu cepat dijalani bagi saya..” .



























Tentang hubungannya dengan lawan jenis, linah sampai sekarang sedang menjalani hubungan dengan seorang laki-laki yang di kenalnya melalui salah sambung, cukup unik memang kisahnya, namun begitu hubungan ini telah di jalaninya selama dua tahun empat bulan. Laki-laki itu bernama Zhafirsyah, mahasiswa Universitas Indonesia yang masih semester dua ini sudah cukup mengenal linah dengan baik dan buruk dirinya.



Kini linah menjadi s
alah satu mahasiswa di Universitas Negeri jakarta Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Manajemen Pendidikan angkatan tahun 2007. “ dulu cita-cita saya cukup banyak, yaitu pengusaha restoran, pemain film, guru, dan pastinya ibu yang baik. Tapi kini cita-cita/visi saya adalah, saya ingin menjadi seseorang yang berguna di bidang pendidikan dari hal yang dianggap kecil sampai yang paling besar yaitu dari petudas TU sampai menjadi Meteri Pendidikan, namun saya sangat berharap dapat menjadi konsultan pendidikan yang sangat dipercaya jasanya. Misi atau usaha saya untuk cita-cita saya sekarang ini, saya sedang terus belajar dengan baik dan lebih baik lagi di setiap harinya dan terus berdoa agar Allah SWT melancarkan semua jalan untuk saya mencapai cita-cita yang saya inginkan. _SEKIAN_















Tidak ada komentar:

Posting Komentar