Sabtu, 18 April 2009

Hadapi UN, Guru Diberi Pendidikan Kilat

Selasa, 14 April 2009 | 19:18 WIB



PURBALINGGA, KOMPAS.com- Menghadapi ujian nasional, para guru sekolah negeri dan swasta di Kabupaten Purbalingga diikutsertakan dalam pendidikan kilat (diklat), terkait bimbingan pemberian soal UN bagi siswa. Cara itu dianggap cukup efektif meningkatkan angka kelulusan siswa di Purbalingga.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Purbalingga Heni Ruslanto, Selasa (14/4), diklat semacam itu sudah dilaksanakan pada tahun lalu. Namun karena indeks kelulusan juga naik, diklat itu tampak belum bermanfaat. Tingkat kelulusan siswa pada tahun kemarin pun merosot dibandingkan tahun sebelumnya, dari 93,02 persen turun menjadi 86,7 persen.

Namun, dia berkeyakinan, diklat mempersiapkan guru menghadapi UN bagi siswa, tetap men jadi strategi yang efektif untuk meningkatkan kelulusan siswa di Purbalingga. Karena itu, diklat pada tahun ini ikut melibatkan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) dari Jakarta dan Semarang, serta Pusat Pendidikan dan Pelatihan Departemen Pendidikan.

Lewat diklat itu, katanya, diharapkan para guru sekolah negeri maupun swasta dapat memberikan soal-soal latihan yang tepat bagi siswa dalam menghadapi UN. "Tidak kami pungkiri, masih banyak guru yang belum menguasai soal-soal maupun kisi-kisi UN. Karena itu, lewat diklat ini, kami berusaha meningkatkan kepekaan guru akan hal itu," jelas Ruslanto.

Kendati demikian, Ruslanto mengaku, Dinas Pendidikan Purbalingga hanya berani memasang target kelulusan siswa tahun ini tak lebih dari 90 persen. "Mudah-mudahan target itu bisa tercapai," katanya.

Sementara itu, Dinas Pendidikan Banyumas tidak merekomendasikan bagi sekolah-sekolah menyelenggarakan karantina bagi siswa peserta UN. Menurut Kepala Dinas Pendidikan Banyumas Purwadi, dalam beberapa hal, karantina memang bisa menjadi sarana belajar secara intensif bagi siswa yang bermukim di pelosok desa.

Namun di sisi lain, sekolah yang mengadakan karantina juga masih lemah dalam menjamin keselamatan dan kenyamanan siswa selama menginap di sekolah. "Karena itu, kami tidak merekomendasikan diadakannya lagi karantina di sekolah," katanya.

Sebagai jalan keluarnya, menurut Purwadi, setiap sekolah bisa mengadakan try-out secara berkala agar siswa terbiasa mengerjakan soal-soal UN. "Siswa juga bisa ikut bimbingan belajar di luar sekolah," katanya.

MDN

sumber:www,kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar