Sabtu, 18 April 2009

Sister School untuk Bantu Sekolah Swasta

Rabu, 18 Juni 2008 | 00:13 WIB

YOGYAKARTA, RABU - Menyikapi penurunan angka kelulusan ujian nasional SMA/SMK/MA di sekolah swasta, Wali Kota Yogyakarta, Herry Zudianto akan mencoba konsep sister school. Dengan konsep ini, guru sekolah negeri diperbantukan mengajar ke sekolah swasta.

"Guru-guru di sekolah negeri yang terbaik akan kami minta membantu mengajar ke sekolah-sekolah swasta yang tingkat kelulusan UN rendah," ujar Herry, Selasa (17/6).

Konsep ini bukan dimaksudkan pihaknya tak percaya kemampuan guru sekolah swasta. Namun, tidak ada salahnya kalau guru sekolah negeri yang terbaik mau memberi nuansa dan wawasan baru metode pembelajaran bagi murid dan guru sekolah swasta.

Syamsury, Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta mengatakan, tak ada paksaan terhadap sekolah swasta. Mereka juga tak perlu keluar biaya karena sister school akan diselenggarakan memakai APBD.

Kepala SMK Piri 1 Yogyakarta, Sudaryanta mengingatkan agar konsep sister school harus dijalankan hati-hati. Bisa terjadi kecemburuan dari guru-guru sekolah swasta ketika ada guru negeri masuk ikut mengajar. Lagipula belum tentu kualitas guru swasta di bawah guru negeri.

"Mengajar di swasta berbeda sebab input siswa tak sebagus sekolah negeri," katanya. Di SMK Piri 1, tercatat 100 siswa dari 291 siswa gagal UN. Padahal, hasil sejumlah try out sebenarnya sudah bagus.

Untuk DIY, angka kelulusan SMA di Kota Yogyakarta hanya mencapai 92,85 persen, atau berada pada peringkat keempat di bawah Bantul (97,19 persen), Sleman (94,90), Kulon Progo (94,02 persen).

Angka kelulusan SMK sebesar 82,52 persen, bahkan paling rendah dibandingkan Bantul (92,62 persen), Gunung Kidul (87,08 persen), Sleman (85,34 persen), dan Kulon Progo (84,35 persen). (PRA/DYA)

sumber:www.kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar