Sabtu, 18 April 2009

KSAL Naikkan 15 Persen Anggaran Pendidikan TNI AL

Kamis, 17 Januari 2008 | 17:10 WIB

JAKARTA, KAMIS - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Sumardjono berencana menaikkan alokasi anggaran pendidikan di lingkungan institusinya sekitar 10-15 persen dari besaran alokasi anggaran serupa, yang dianggarkan tahun lalu.

Menurut Sumardjono, hal itu terkait dengan makin tingginya tuntutan kemajuan teknologi yang ada terutama dalam konteks teknologi persenjataan maritim serta perkembangan lingkungan strategis dunia termasuk di kawasan nasional, regional, dan global.

Sumardjono menyampaikan hal itu, Kamis (17/1), usai menyerahterimakan jabatan Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI AL (Danseskoal) dari penjabat lama Laksamana Muda Moh Sunarto ke Laksamana Pertama Mochamad Jurianto.

”Kalau tidak dari sekarang kita mencoba meningkatkan kualitas pendidikan, terutama di tubuh TNI Angkatan Laut, kita akan terus ketinggalan. Sementara negara di sekitar kita sudah menggunakan konsep-konsep modern sementara kita di sini masih yang tradisional,” ujar Sumardjono.

Dengan penambahan alokasi anggaran, meski dianggap relatif masih kecil dari yang dibutuhkan sebenarnya, Sumardjono berharap akan muncul pembaruan serta ide-ide kreatif terkait kajian-kajian strategis untuk pengembangan TNI AL ke depan.

”Nantinya penambahan alokasi anggaran pendidikan tadi akan difokuskan untuk perbaikan kurikulum, sarana-prasarana pendidikan serta pengajaran. Jangan seperti sekarang, misalnya, kurikulum yang diajarkan ke saya dahulu masih diajarkan sampai sekarang,” ujar Sumardjono.

Lebih lanjut dari data Departemen Pertahanan, alokasi anggaran tahun 2008 bidang pertahanan, khususnya yang dianggarkan untuk TNI Angkatan Laut, secara nominal berada pada peringkat ketiga terbesar, sekitar 5,5 triliun rupiah atau setara dengan 15 persen dari total anggaran pertahanan sekitar 36,4 triliun rupiah.

Besaran yang diperoleh tersebut secara nominal memang mengalami kenaikan dari alokasi anggaran tahun 2007, sebesar 4,9 triliun rupiah dari total alokasi anggaran pertahanan dari pemerintah sebesar 32,6 triliun rupiah.

Sayangnya, seperti diwartakan sebelumnya, alokasi anggaran pertahanan, baik secara umum maupun setelah didistribusikan ke masing-masing matra angkatan, Dephan, dan Markas Besar TNI, kebanyakan masih didominasi penggunaannya untuk membiayai pos belanja pegawai.

Secara keseluruhan, dari total anggaran pertahanan tahun 2008 sebesar 36,4 triliun rupiah, nyaris separuhnya diproyeksikan untuk membayar gaji, honor, dan berbagai tunjangan pegawai negeri sipil (PNS) serta prajurit TNI di lingkungan Dephan dan TNI, baik di Mabes TNI maupun ketiga matra angkatan.

Sebagai ilustrasi, besaran belanja pegawai anggaran pertahanan tahun anggaran 2008 secara keseluruhan mencapai sekitar 17,76 triliun rupiah (49 persen). Sementara alokasi dana untuk pos belanja modal mencapai sekitar 10,2 triliun rupiah (28 persen) dan alokasi belanja barang sekitar 8,4 triliun rupiah (23 persen). (DWA)


sumber:www.kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar