Sabtu, 18 April 2009

SMPN Hanya Tampung 55 Persen Lulusan SD

Minggu, 29 Juni 2008 | 00:32 WIB





Jakarta, Kompas - Jumlah SMP negeri di DKI Jakarta tidak mampu menampung seluruh siswa lulusan sekolah dasar. Data dari Dinas Pendidikan Dasar DKI, dari total 136.836 siswa SD yang lulus Ujian Akhir Semester Berstandar Nasional atau UASBN hanya 55 persen yang tertampung di SMP negeri.

”Sayang memang. Padahal, angka kelulusan peserta UASBN sangat tinggi, yaitu 99,7 persen dari 137.283 peserta, yang tidak lulus hanya 447 orang. Meskipun jumlah SMP negeri terbatas, masih banyak sekolah swasta bermutu bagus siap menampung mereka,” kata Kepala Subdinas Pendidikan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Dasar DKI Jakarta Chandrawaty, Sabtu (28/6).

Menurut Chandrawaty, selain tingkat kelulusan tinggi, nilai rata-rata peserta UASBN juga mencukupi, yaitu Bahasa Indonesia mencapai 7,56, Matematika (5,66), dan Ilmu Pengetahuan Alam/IPA (6,18). Terdapat 226 siswa yang lulus dengan nilai rata-rata 9 dan 10.



Perbaiki mutu

Orangtua murid menyambut gembira banyaknya siswa yang lulus UASBN. Namun, Hasta Prawira (45), warga Jalan Pakembangan, Kebun Jeruk, Jakarta Barat, mengatakan, ia berharap anaknya, Thomas Prawira (12), dapat tersaring masuk SMP negeri. ”Sekolah negeri itu sebagian besar kualitas mutu pendidikannya masih terjamin dan tidak semahal sekolah swasta, apalagi kalau janji pemerintah terkait pendidikan dasar sembilan tahun gratis direalisasikan. Akan tetapi, saya cukup cemas setelah mengetahui daya tampung SMP negeri amat terbatas,” kata Hasta.

Hasta, mewakili banyak orangtua murid di Jakarta, berharap Pemerintah DKI segera membenahi sistem dan melengkapi sarana-prasarana pendidikan dasar. Selain meningkatkan mutu pendidikan dan tenaga pendidiknya, pemerintah juga diminta segera memperbaiki gedung SD dan SMP yang rusak parah.

Sesuai data dari Dinas Pendidikan Dasar DKI, pada tahun 2008 terdapat 437 gedung SD/SMP yang butuh direnovasi. Di antaranya, terdapat delapan sekolah yang terpaksa memindahkan kegiatan belajar siswa karena bangunannya rusak parah, yaitu SD 21 dan SD 22 Kramatjati, Jakarta Timur; SD 05, 06, 07, dan 08 Petamburan, Jakarta Pusat; SMP 220 Jakarta Barat; serta SMP 193 Jakarta Timur. (NEL)

nel

sumber:www.kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar